NEWS
DETAILS
Kamis, 14 Dec 2017 19:10 - Honda Community

Meski bentuknya kecil, busi memainkan peranan penting dalam setiap mesin bakar. Tanpa busi mesin tidak bisa dihidupkan. Namun jangan salah memilih dan memasang busi. Karena salah memasang busi akan menghasilkan pengapian yang tidak sempurna, bahkan menyebabkan mesin rusak.

Masalah instalasi busi perlu mendapat perhatian. Kadang-kadang bengkel tidak menyediakan stok busi yang memadai dan memasang busi dengan derat pendek ke mesin yang seharusnya memakai busi derat panjang.

Jika demikian, apa akibatnya? Ujung pengapian tidak sampai ke ruang pembakaran, sehingga tidak menghasilkan pengapian yang sempurna. Kotoran karbon pun mengumpul di sisa ulir mesin, maka busi pun lebih cepat mati. Apalagi untuk membersihkan kotoran arang di ulir mesin pun tidak mudah.

Memasang busi derat panjang untuk mesin yang seharusnya pakai busi derat pendek lebih fatal lagi. Ujung busi yang jauh nongol ke dalam ruang pembakaran dapat berbenturan dengan piston dan rusak secara mekanik. Atau ujung derat busi yang nongol menjadi sangat panas dan menjadi sumber pembakaran dini yang berakibat rusaknya piston.

“Maka hati-hatilah memilih busi. Pilihlah busi yang tepat saat mengganti busi, jangan asal pakai busi,” imbuh Heri Margiraharjo, Sales Technical Engineer PT NGK Busi Indonesia.

Selain itu, perhatikan pengencangan busi saat memasangnya. Torsi merupakan aspek yang kritis saat mengencangkan busi. Pengencangan busi yang kurang torsi tidak dapat menghantar panas secara efektif.

Housing busi yang tidak rapat dengan kepala silinder menghambat penyaluran panas keluar dari ruang pembakaran. Lebih parah lagi, bila gas pembakaran bocor melalui ulir. Akibatnya busi menjadi terlalu panas dan rusak.

Sebaliknya, pengencangan busi yang kelebihan torsi dapat merusak pelekat atau seal di dalam konstruksi busi. Keretakan sehalus rambut di porcelain akan menurunkan daya tahan isolasi dan menghambat penyaluran panas. Akibatnya suhu di ruang pembakaran meningkat tinggi, dan kerusakan mesin pun tidak dapat dihindari lagi.

Yang juga sangat penting, perhatikan perbedaan torsi untuk busi yang berbeda diameter. “Yang juga harus diperhatikan, jangan mengencangkan busi jika mesin masih dalam keadaan panas,” tutup Heri.

RELATED
NEWS